THIS IS AREMA INDONESIA FOOTBALL CLUB
Imbar17
Sabtu, 02 Februari 2013
Sabtu, 19 Januari 2013
Halo Tamu! | Login
- Review ISL: Penalti Herrera Menangkan Mitra Kukar Atas PBR
- Ferguson: Giggs Lebih Hebat Ketimbang Bale
- Genoa Tolak Lepas Immobile ke Juventus
- Mulai Berkemas, Balotelli Menuju Milan?
- Pardew Tegaskan Takkan Lepas Santon dan Tim Krul
- Nene Pergi, Ibra Bakal Kenakan Nomor 10 di PSG
- Review ISL: Persita Berhasil Tahan Imbang Persipura Jayapura
- Data dan Fakta Giornata 21: Juventus vs Udinese
- Persiba Bakal Andalkan Duet Striker Timnas Lebanon
- Dejan: Progress Penggawa Arema Menggembirakan
- Bepe Hengkang Dari Persija Jakarta?
- Liverpool Prihatin Dengan Bencana Banjir di Jakarta
- Bermain Imbang, Pelatih Timnas Indonesia Puas
- Minim Persiapan, Persebaya Siap Ladeni Kelantan
- Preview ISL: Mitra Kukar vs PBR, Tuan Rumah Incar Kemenangan ke-3
HIGHLIGHTS
-
YNWA - Simpati Liverpool Untuk Korban Banjir Jakarta
-
PREVIEW - Sociedad vs Barcelona, Jaga Kesempurnaan
-
PREVIEW ISL - Mitra Kukar vs PBR, Berburu Hatrick
-
PREVIEW - Man City vs Fulham, Misi Dekati United
-
PREVIEW - Juve vs Udinese, Siapa Zebra Terkuat?
-
PREVIEW - Liverpool vs Norwich, Panggung Suarez
-
SPESIAL - 10 Pemain Paling Loyal di Era Modern
AFP
Benitez: Chelsea Tak Terpengaruh Antipati Fans
Rafael Benitez
membantah jika sikap antipati sebagian fans Chelsea telah mempengaruhi
penampilan timnya di kandang sendiri musim ini.
BACA LEBIH CEPAT DENGAN CARA MENARIK
HOT NEWS
Indonesia Liga Indonesia
19 Januari 2013
19 Januari 2013
Persita Tangerang
Persipura Jayapura
Prediksi Skor Mayoritas
Chelsea
2
Arsenal
1
Tottenham
1
Manchester United
2
AS Roma
2
Internazionale
1
Sabtu, 19 Januari 2013
-
22:01 LIGA ITALIA
-
21:30 LIGA INGGRIS
-
21:13 ASIA
-
21:01 LIGA ITALIA
-
20:30 LIGA INGGRIS
-
20:01 LIGA INGGRIS
-
19:30 LIGA CHAMPIONS
-
19:01 LIGA EROPA LAIN
-
18:30 LIGA SPANYOL
-
18:01 LIGA ITALIA
-
17:30 LIGA ITALIA
-
16:30 LIGA ITALIA
-
15:30 LIGA INGGRIS
-
14:42 LIGA INGGRIS
-
14:01 LIGA SPANYOL
-
13:30 LIGA INGGRIS
-
12:30 LIGA INGGRIS
-
12:01 LIGA INGGRIS
-
11:30 LIGA SPANYOL
-
11:01 LIGA INGGRIS
Sabtu, 19 Januari 2013
- 23:00 BOLA INDONESIA
- 22:41 BOLA INDONESIA
- 22:32 BOLA INDONESIA
- 22:23 BOLA INDONESIA
- 22:17 BOLA INDONESIA
- 17:46 BOLA INDONESIA
- 17:01 BOLA INDONESIA
- 16:01 BOLA INDONESIA
- 15:20 BOLA INDONESIA
- 14:17 TIM NASIONAL
Menurut Bolaneters, apakah kehadiran Guardiola
di Bundesliga mampu meningkatkan animo dunia kepada sepakbola Jerman?
KLASEMEN
LIGA
1.
22
55
2.
22
48
3.
22
42
1.
20
45
2.
20
42
3.
20
40
1.
19
55
2.
19
44
3.
19
37
FOOTBALL
QUOTES
Lionel Messi, Barcelona FC
Selasa, 08 Januari 2013 15:49
Selasa, 08 Januari 2013 15:49
"Bodoh jika Ronaldo tidak masuk ke 3 besar nominasi pemain
terbaik dunia. Saya tidak bersaing dengannya, saya sudah mengatakannya
berkali-kali."
Profile |
Lihat Berita |
Komentar (0)
Cristiano Ronaldo, Real Madrid
Selasa, 08 Januari 2013 15:48
Selasa, 08 Januari 2013 15:48
"Saya tidak frustasi, wartawan melakukan pekerjaannya, begitu
pula dengan saya. Mengenai Messi, tidak ada rivalitas di antara kami."
Profile |
Lihat Berita |
Komentar (0)
BOLA
TAINMENT
PHOTO
SHOT
Striker Manchester City, Edin Dzeko mempersembahkan golnya kepada teman-teman masa kecilnya di Sarajevo, Bosnia. Usai mencetak satu gol ke gawang Arsenal tadi malam, Dzeko membuka jersey-nya, sembari menunjukkan tulisan "Za Moje Mahalce" yang kurang lebih berarti "Untuk Teman-Teman di Kampung Halaman Saya".
19-01-2013 13:00
Alonso Yakin Hamilton Pebalap Terkuat di F1
18-01-2013 16:50
Terpilih Jadi All Star Lagi, Bryant Samai Rekor O'Neal
09-11-2012 22:00
Wailan Walalangi Bertekad Bangun Kejayaan Tenis Indonesia
17-10-2012 20:15
JP dan TVRI Dominasi Bulu Tangkis Antar Media Surabaya
29-11-2012 21:45
PGN Livoli Kembali Bergulir
Sejarah Arema Indonesia
Profil dan Sejarah Arema Indonesia
Arema Indonesia adalah klub sepakbola
dari Kota Malang. Berdiri pada 11 Agustus 1987. Saat didirikan bernama
Arema Football Club / Persatuan Sepak Bola Arema (PS Arema) dan kemudian
namanya menjadi Arema Malang. Arema awalnya didirikan dengan tujuan
untuk mengembangkan persepak bolaan di Malang yang waktu itu didominasi
oleh Persema Malang. Penggagasnya adalah Acub Zaenal mantan Gubernur
Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an dibantu humas
Persema yakni Ovan Tobing.
Asal muasal nama Arema adalah diambil
dari legenda Malang bernama Patih Kebo Arema dimasa Kerjaaan Singosari
yang diperintah Raja Kertanegara. Semasa menjadi patih Singosari, Patih
Kebo Arema memiliki prestasi yang gemilang. Walaupun namanya kurang
populer dalam buku-buku sejarah nusantara dan kalah tenar dibandingkan
Raja Kertanegara yang disebut-sebut menjadi raja tersukses di Singosari,
namun bagi warga Malang, Patih Kebo Arema menjadi sosok yang sudah
melegenda.
Arema malang kemudian berganti nama
menjadi Arema Indonesia pada tahun 2009, siring dengan pergantian
kepemilikan, dimana sejak tahun 2009 hingga kini dimiliki oleh PT.
Bentoel Investama, Tbk. Arema memiliki julukan Singo Edan, bermarkas di
Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana Malang. Sejak kiprahnya pertama
kali di kompetisi Galatama kemudian Liga Indonesia (Ligina), Arema
menjelma menjadi klub kebanggaan bukan hanya bagi Warga Kota dan
Kabupaten Malang, tapi juga daerah terdekat lainnya seperti Kota Batu
dan sekitarnya. Kelompok Suporter Arema terkenal sebagai salah satu
supporter fanatik di Indonesia, disebut Aremania dan Aremanita.
Prestasi Arema Indonesia
- 1992 Runner up Piala Galatama
- 1992/1993 Juara Galatama XII
- 2004 Juara Divisi Satu Liga Indonesia
- 2005 Juara Piala Indonesia
- 2006 Juara Piala Indonesia
- 2007 Arema Junior Juara Liga Remaja Nasional Piala Soeratin U-18
- 2008 Runner Up Piala Gubernur Jatim
- 2009/2010 Juara Liga Super Indonesia
- 2010 Runner Up Piala Indonesia
Partisipasi di Liga Champions Asia
- 1993/94 Asian Club Championship (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6 dari Thai Farmers Bank Thailand)
- 2006 AFC Champions League (dicoret karena PSSI lalai mendaftarkan peserta AFC Champions League)
- 2007 AFC Champions League (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati urutan ke-3)
- 2011 AFC Champions league
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah (-1-)
Pendidikan barat yang
diperkenalkan kepada penduduk pribumi sejak paruh kedua abad XIX sebagai
upaya penguasa kolonial untuk mendapatkan tenaga kerja, misalnya,
sampai akhir abad XIX pada satu sisi mampu menimbulkan restratifikasi
masyarakat melalui mobilitas sosial kelompok intelektual, priyayi, dan
profesional. Pada sisi lain, hal ini menimbulkan sikap antipati terhadap
pendidikan Barat itu sendiri, yang diidentifikasi sebagai produk
kolonial sekaligus produk orang kafir.
Sememara itu, adanya pengenalan agama Kristen dan perluasan
kristenisasi yang terjadi bersamaan dengan perluasan kekuasaan kolonial
ke dalam masyarakat pribumi yang telah terlebih dahulu terpengaruh oleh
agama Islam, mengaburkan identitas politik yang melekat pada penguasa
kolonial dan identitas sosial -keagamaan pada usaha kristenisasi di mata
masyarakat umum.
Bagi sebagian besar penduduk pribumi, tekanan politis, ekonomis,
sosial, maupun kultural yang dialami oleh masyarakat secara umum sebagai
sesuatu yang identik dengan kemunculan orang Islam dan kekuasaan
kolonial yang menjadi penyebab kondisi tersebut tidak dapat dipisahkan
dari agama Kristen itu sendiri. Hal ini semakin diperburuk oleh struktur
yuridis formal masyarakat kolonial, yang secara tegas membedakan
kelompok masyarakat berdasarkan suku bangsa. Dalam stratifikasi
masyarakat kolonial; penduduk pribumi menempati posisi yang paling
rendah, sedangkan lapisan atas diduduki orang Eropa, kemudian orang
Timur Asing, seperti: orang Cina, Jepang, Arab, dan India.
Tidak mengherankan jika kebijakan pemerintah kolonial ini tetap
dianggap sebagai upaya untuk menempatkan orang Islam pada posisi sosial
yang paling rendah walaupun dalam lapisan sosial yang lebih tinggi
terdapat juga orang Arab yang beragama Islam. Di samping itu, akhir abad
XIX juga ditandai oleh terjadinya proses peng-urbanan yang cepat
sebagai akibat dari perkemhangan ekonomi, politik, dan sosial.
Kota-kota baru yang memiliki ciri masing-masing sesuai dengan
faktor pendukungnya muncul di banyak wilayah. Perluasan komunikasi dan
ransportasi mempermudah mobilitas penduduk. Sementara itu pembukaan
suatu wilayah sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, industri, dan
perdagangan telah menarik banyak orang untuk datang ke tempat tersebut.
Sementara itu pula, tekanan ekonomi, politik, maupun sosial yang terjadi
di daerah pedesaan telah mendorong mereka datang ke kota-kota tersebut.
Memasuki awal abad XX sebagian besar kondisi yang telah terbentuk
sepanjang abad XIX terus berlangsung. Dalam konteks ekonomi, perluasan
aktivitas ekonomi sebagai dampak perluasan penanaman modal swasta asing
maupun perluasan pertanian rakyat belum mampu menimbulkan perubahan
ekonomi secara struktural sehingga kondisi hidup sebagian besar penduduk
masih tetap rendah. Di beberapa tempat penduduk pribumi memang berhasil
mengembangkan pertanian tanaman ekspor dlan mendapat keuntungan yang
besar, akan tetapi ekonomi mereka masih sangat labil terhadap perubahan
pasar.
Sementara itu perluasan aktivitas ekonomi menimbulkan persaingan
yang semakin besar sehingga para pengusaha industri pribumi harus
bersaing dengan produk impor yang lebih berkualitas dan lebih murah di
pasar lokal, sedangkan para peclagang pribumi juga harus bersaing ketat
dengan pedagang asing yang terus mendominasi perdagangan lokal,
regional, maupun internasional. Dalam perkembangan selanjutnya
persaingan ini di beberapa tempat tidak lagi hanya terbatas pada masalah
ekonomi, melainkan juga telah berkembang menjadi persoalan sosial,
kultural, ataupun politik. Walaupun dalam bidang politik terjadi
pergeseran dari kekuasan administratif yang tersentralisasi ke arah
desentralisasi pada tingka t lokal, kontrol yang ketat pejabat Belanda
terhadap pejabat pribumi masih tetap berlangsung.
Sementara itu, kebijakan Politik Balas Budi atau Politik Etis yang
difokuskan pada bidang edukasi, irigasi, dan kolonisasi yang
dilaksanakan sejak dekade pertama abad XX, telah memberikan kesempatan
yang lebih luas kepada penduduk pribumi mengikuti pendidikan Barat
dibandingkan dengan masa sebelumnya melalui pembentukan beberapa lembaga
pendidikan khusus bagi penduduk pribumi sampai tingkat desa. Akan
tetapi, kesempatan ini tetap saja masih sangat terbatas jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk pribumi secara keseluruhan.
Kesempatan itu masih tetap diprioritaskan bagi kelompok elit
penduduk pribumi, atau kesempatan yang ada hanya terbuka untuk
pendidikan rendah, sedangkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan
menengah dan tinggi masih sangat terbatas. Seperti pada masa sebelumnya,
kondisi seperti ini terbentuk selain disebabkan oleh kebijakan
pemerintah kolonial, juga dilatarbelakangi sikap antipati dari kelompok
Islam, yang menjadi pendukung utama masyarakat pribumi terhadap
pendidikan Barat itu sendiri.
Secara umum mereka lebih suka mengirimkan anak-anak mereka ke
pesantren, atau hanya sekedar ke lembaga pendidikan informal lain yang
mengajarkan pengetahuan dasar agama Islam. Akan tetapi, sebenarnya ada
dualisme cara memandang pendidikan Barat ini. Di samping dianggap
sebagai perwujudan dari pengaruh Barat atau Kristen terhadap lingkungan
sosial dan budaya lokal maupun Islam, pendidikan Barat juga dilihat
secara objektif sebagai faktor penting untuk mendinamisasi masyarakat
pribumi yang mayoritas beragama Islam.
Pendidikan Barat yang telah diperkenalkan kepada penduduk pribumi
secara terbatas ini ternyata telah menciptakan kelompok intelektual dan
profesional yang mampu melakukan perubahan-perubahan maupun memunculkan
ide-ide baru di dalam masyarakat maupun sikap terhadap kekuasaan
kolonial. Perubahan dan pencetusan ide-ide baru itu pada masa awal hanya
terbatas pada bidang sosial, kultural, dan ekonomi, akan tetapi
kemudian mencakup juga permasalahan politik. Walaupun feodalisme dalam
sikap maupun struktur yang lebih makro di dalam masyarakat, khususnya di
Jawa masih tetap berlangsung, pembentukan "organisasi modern" merupakan
salah satu realisasi yang penting dari upaya perubahan dengan ide-ide
baru tersebut.
Pada tahun 1908 organisasi Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa
sekolah kedokteran di Jakarta. Walaupun dasar, tujuan, dan aktivitas
Budi Utomo sebagai suatu organisasi masih terikat pada unsur-unsur
primordial dan terbatas, keberadaan Budi Utomo secara langsung maupun
tidak berpengaruh terhadap bentuk baru dari perjuangan kebangsaan
melawan kondisi yang diciptakan oleh kolonialisme Belanda. Berbagai
organisasi baru kemudian didirikan, dan perjuangan perlawanan terhadap
kekuasaan kolonial yang dulu terkosentrasi di kawasan pedesaan mulai
beralih terpusat di daerah perkotaan.
Dunia Islam dan Masyarakat Muslim Indonesia Secara makro
perkembangan dunia Islam pada akhir abad XIX dan awal abad XX ditandai
oleh usaha untuk melawan dominasi Barat setelah sebagian besar negara
yang penduduknya beragama Islam secara politik, sosial, ekonomi, maupun
budaya telah kehilangan kemerdekaan dan berada di bawah kekuasaan
kolonialisme dan imprialisme Barat sejak beberapa abad sebelumnya. Dalam
masyarakat Muslim sendiri muncul usaha untuk mengatasi krisis internal
dalam proses sosialisasi ajaran Islam, akidah, maupun pemikiran pada
sebagian besar masyarakat, baik yang disebabkan oleh dominasi
kolonialisme dan imperialisme Barat, maupun sebab-sebab lain yang ada
dalam masyarakat Muslim itu sendiri.
Dalam kehidupan beragama ini terjadi kemerosotan ruhul Ishmi, jika
dilihat dari ajaran Islam yang bersumber pada Quran dan Sunnah
Rasulullah. Pengamalan ajaran Islam bercampur dengan bid'ah, khurafat,
dan syi'ah. Di samping itu, pemikiran umat Islam juga terbelenggu oleh
otoritas mazhab dan taqlid kepada para ulama sehingga ijtihad tidak
dilakukan lagi. Dalam pengajaran agama Islam, secara umum Qur'an yang
menjadi sumber ajaran hanya
diajarkan pada tingkat bacaan, sedangkan terjamahan dan tafsir
hanya boleh dipelajari oleh orang-orang tertentu saja. Sementara itu,
pertentangan yang bersumber pada masalah khilafiyah dan firu'iyah sering
muncul dalam masyarakat Muslim, akibatnya muncul berbagai firqah dan
pertentangan yang bersifat laten.
Di tengah-tengah kemerosotan itu, sejak pertengahan abad XIX muncul
ide-ide pemurnian ajaran dan kesadaran politik di kalangan umat Islam
melalui pemikiran dan aktivitas tokoh-tokoh seperti: Jamaludin
Al-Afgani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan para pendukung Muhammad bin
Abdul Wahab. Jamaludin Al-Afgani banyak bergerak dalam bidang politik,
yang diarahkan pada ide persaudaraan umat Islam sedunia dan gerakan
perjuangan pembebasan tanah air umat Islam dari kolonialisme Barat.
Sementara itu, Muhammad Abduh dan muridnya, Rasyid Ridha, berusaha
memerangi kestatisan, syirik, bid'ah, khurafat, taqlid, dan membuka
pintu ijtihad di kalangan umat Islam. Restrukturisasi lembaga pendidikan
Islam dan mewujudkan ide-ide ke dalam berbagai penerbitan merupakan
wujud usaha pemurnian dan pembaharuan yang dilakukan oleh dua orang
ulama dari Mesir ini. Rasyid Ridha, misalnya, menerbitkan majalah
Al-Manar di Mesir, yang kemudian disebarkan dan dikenal secara luas di
seluruh dunia Islam. Sementara itu, ide-ide pembaharuan yang
dikembangkan oleh pendukung Muhammad bin Abdlul Wahab dalam gerakan Al
Muwahhidin telah mendapat dukungan politis dari penguasa Arab Saudi
sehingga gerakan yang dikenal oleh para orientalis sebagai Wahabiyah itu
berkembang menjadi besar dan kuat.
Seperti yang terjadi di dalam dunia Islam secara umum, Islam di
Indonesia pada abad XIX juga mengalami krisis kemurnian ajaran,
kestatisan pemikiran maupun aktivitas, dan pertentangan internal.
Perjalanan historis penyebaran agama Islam di Indonesia sejak masa awal
melalui proses akulturasi dan sinkretisme, pada satu sisi telah berhasil
meningkatkan kuantitas umat Islam. Akan tetapi secara kualitas muncul
kristalisasi ajaran Islam yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni.
(Bersambung ke halaman 2)
(Bersambung ke halaman 2)
Berita Terpopular
Terkait Adanya pertanyaan di kalangan beberapa orang anggota masyarakat tentang lebaran besok Sel ... selengkapnya
Kuala Lumpur- Muhammadiyah bukanlah kelompok Islam minimalis, tetapi Muhammadiyah ialah kelompok ... selengkapnya
Daftar Newsletter
Tetap terkini dengan berita terbaru dari Muhammadiyah
Bacaan Sehari-hari
Tidak Ada
Copyright © 1997 Pimpinan Pusat Muhammadiyah Alamat PP Muhammadiyah Yogyakarta: Jl. Cik Ditiro No. 23 Yogyakarta 55262 Telp. +62 274 553132 Fax.+62 274 553137 E-mail : pp_muhammadiyah@yahoo.com Jakarta: Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya No.62 Jakarta 10340 Telp. +62 21 3903021 Fax. +62 21 3903024
Hosted by : umm.ac.id
Develop by : infokom.umm.ac.id
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)